Kamis, 24 Mei 2012

PUSTAKAWAN SEBAGAI SALAH SATU AGEN MANAJEMEN INFORMASI


INFORMASI

Tiga elemen penting dalam proses masuknya informasi ke dalam diri manusia menurut Wersig:
1. Informasi merupakan sebuah kebutuhan yang mengisi kekosongan tertentu dalam tubuh manusia dalam kondisi manusia tersebut memiliki pengetahuannya (dasar)
2. Informasi merupakan suatu yang berada diantara sumber eksternal dan “tempat kosong” di dalam pikiran manusia
3.   Informasi  terjadi  pada saat manusia memindahkan suatu dari sumber eksternal ke dalam pikirannya (informasi bukan berada dalam sumber eksternal tersebut).

Dari ketiga elemen di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan manusia didapat dari proses yaitu dari proses mencari informasi dan kemudian akan diolah dengan pengetahuan awal manusia dan akan dikeluarkan menjadi informasi baru.
Informasi yang telah diolah oleh seorang individu jika dikondisikan penyajiannya kepada individu lain atau sebuah kelompok tertentu akan menjadi sebuah akan terdapat umpan balik yang kemudian dipelajari kembali dan hal tersebut berulang berkali-kali yang akhirnya menjadi sebuah koordinasi untuk kedua individu maupun koordinasi suatu kelompok. 



MANAJEMEN INFORMASI

Dalam suatu organisasi semisal suatu perusahaan atau instansi, informasi merupakan bagian yang berharga dalam penyelenggaraan organisasi. Informasi juga merupakan suatu keunggulan bersaing pada tiap organisasi yang bersaing yang berguna untuk kepentingan internal organisasi maupun kepentingan eksternal organisasi. Untuk itu merupakan suatu hal yang penting untuk memanajemeni/mengelola informasi dalam sebuah organisasi bahkan informasi menjadi suatu aset tersendiri untuk suatu organisasi. Karena perannya yang sangat penting maka banyak pihak yang menyediakan layanan penyediaan informasi dan salah satunya adalah pustakawan.

Secara umum pengertian dari manajemen informasi adalah keseluruhan tentang memperoleh informasi yang tepat, dalam bentuk yang tepat, diberikan kepada orang yang tepat, dengan biaya yang tepat, pada saat yang tepat, tempat yang tepat, untuk melakukan hal yang tepat.
Fairer-Wessel memandang manajemen informasi sebagai perencanaan, pengelolaan, pengarahan dan pengawasn informasi dalam suatu proses terbuka (yaitu organisasi). Menurutnya manajemen informasi mencakup berbagai hal mencakup penggunaan teknologi dan teknik untuk mengelola aset dan sumber daya informasi (perangkat sistem informasi) dan teknik (misal pemetaan informasi pada strategi organisasi). Informasi yang bersumber dari internal dan eksternal organisasi dikelola sedemikian rupa sehingga terjadi dialog dan pemahaman yang efektif untuk mengambil suatu keputusan dalam suatu masalah organisasi. Hal ini akan menjadikan tercapainya suatu tujuan, sasaran yang terdapat dalam perencanaan startegis maupun operasional dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian menjadi sangat penting fungsi dari manajemen informasi bagi suatu organisasi maupun perorangan dalam melakukan kinerjanya. Diharapkan pustakawan melalui perpustakaakn dapat mendukung akan kebutuhan dan pentingnya manajemen informasi tersebut sesuai dengan fungsi pustakawan.



PUSTAKAWAN DAN PERANNYA SEBAGAI AGEN MANAJEMEN INFORMASI

Salah satu peran perpustakan yang didalamnya terdapat pustakawan pada awal kemunculannya adalah untuk memberikan akses informasi pada penggunannya yang kemudian  informasi yang diberikan dikonversikan oleh para penerimanya (pengguna) kepada pengetahuan dan kearifan. Hal tersebut adalah peran utama perpustakaan dan pustakawan, namun pada era sekarang tugas pustakawan tidak hanya pada hal tersebut di atas tetapi juga dituntut untuk menerapkan manajemen informasi dengan sebaik-baiknya guna kinerja penggunanya dalam suatu organisasi/ instansi. Dalam hal manajemen informasi perpustakaan yang di dalamnya terdapat pustakawan harus  dapat memberikan pelayanan berupa pemberian informasi yang tepat untuk pengguna yang tepat disaat yang tepat dengan format yang tepat pula. Pengguna yang merupakan anggota atau bagian dari organisasi / instansi mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Pada era pengetahuan saat ini pustakawan dalam perpustakaan sebagai bagian dari agen manajemen informasi harus dapat mengakses informasi sumber daya informasi dalam berbagai bentuk, dalam disiplin apapun. Pustakawan sebagai bagian dari agen manajemen informasi harus memiliki kemampuan untuk memberikan sarana dalam proses pencarian berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Salah satu kinerja pustakawan untuk menyediakan berbagai informasi adalah dengan adanya penerbitan katalog perpustakaan atau bibliografi, dan itu adalah merupakan suatu kinerja pustakawan yang menjadi bukti turut sertanya dalam manajemen informasi. Dengan adanya peran pustakawan dalam manajemen informasi diharapkan pengguna sebagai anggota atau bagian dari organisasi / instansi terpenuhi akan kebutuhan informasi mereka yang kemudian mereka olah dengan pengetahuan mereka yang kemudian menjadi informasi baru yang bernilai guna bagi kepentingan organisasi / instansi mereka.