INFORMASI
Tiga elemen penting dalam proses masuknya informasi ke dalam diri
manusia menurut Wersig:
1. Informasi
merupakan sebuah kebutuhan yang mengisi kekosongan tertentu dalam tubuh manusia
dalam kondisi manusia tersebut memiliki pengetahuannya (dasar)
2. Informasi
merupakan suatu yang berada diantara sumber eksternal dan “tempat kosong” di
dalam pikiran manusia
3. Informasi terjadi
pada saat manusia memindahkan suatu dari sumber eksternal ke dalam
pikirannya (informasi bukan berada dalam sumber eksternal tersebut).
Dari ketiga elemen di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
manusia didapat dari proses yaitu dari proses mencari informasi dan kemudian
akan diolah dengan pengetahuan awal manusia dan akan dikeluarkan menjadi
informasi baru.
Informasi yang telah diolah oleh seorang individu jika dikondisikan
penyajiannya kepada individu lain atau sebuah kelompok tertentu akan menjadi
sebuah akan terdapat umpan balik yang kemudian dipelajari kembali dan hal
tersebut berulang berkali-kali yang akhirnya menjadi sebuah koordinasi untuk
kedua individu maupun koordinasi suatu kelompok.
MANAJEMEN INFORMASI
Dalam suatu organisasi semisal suatu perusahaan atau instansi,
informasi merupakan bagian yang berharga dalam penyelenggaraan organisasi.
Informasi juga merupakan suatu keunggulan bersaing pada tiap organisasi yang
bersaing yang berguna untuk kepentingan internal organisasi maupun kepentingan
eksternal organisasi. Untuk itu merupakan suatu hal yang penting untuk
memanajemeni/mengelola informasi dalam sebuah organisasi bahkan informasi
menjadi suatu aset tersendiri untuk suatu organisasi. Karena perannya yang
sangat penting maka banyak pihak yang menyediakan layanan penyediaan informasi
dan salah satunya adalah pustakawan.
Secara umum pengertian dari manajemen informasi adalah keseluruhan
tentang memperoleh informasi yang tepat, dalam bentuk yang tepat, diberikan
kepada orang yang tepat, dengan biaya yang tepat, pada saat yang tepat, tempat
yang tepat, untuk melakukan hal yang tepat.
Fairer-Wessel memandang manajemen informasi sebagai perencanaan,
pengelolaan, pengarahan dan pengawasn informasi dalam suatu proses terbuka
(yaitu organisasi). Menurutnya manajemen informasi mencakup berbagai hal
mencakup penggunaan teknologi dan teknik untuk mengelola aset dan sumber daya
informasi (perangkat sistem informasi) dan teknik (misal pemetaan informasi
pada strategi organisasi). Informasi yang bersumber dari internal dan eksternal
organisasi dikelola sedemikian rupa sehingga terjadi dialog dan pemahaman yang
efektif untuk mengambil suatu keputusan dalam suatu masalah organisasi. Hal ini
akan menjadikan tercapainya suatu tujuan, sasaran yang terdapat dalam
perencanaan startegis maupun operasional dapat tercapai dengan baik. Dengan
demikian menjadi sangat penting fungsi dari manajemen informasi bagi suatu
organisasi maupun perorangan dalam melakukan kinerjanya. Diharapkan pustakawan
melalui perpustakaakn dapat mendukung akan kebutuhan dan pentingnya manajemen
informasi tersebut sesuai dengan fungsi pustakawan.
PUSTAKAWAN DAN PERANNYA SEBAGAI AGEN
MANAJEMEN INFORMASI
Salah satu peran perpustakan yang didalamnya terdapat pustakawan
pada awal kemunculannya adalah untuk memberikan akses informasi pada
penggunannya yang kemudian informasi
yang diberikan dikonversikan oleh para penerimanya (pengguna) kepada
pengetahuan dan kearifan. Hal tersebut adalah peran utama perpustakaan dan pustakawan,
namun pada era sekarang tugas pustakawan tidak hanya pada hal tersebut di atas
tetapi juga dituntut untuk menerapkan manajemen informasi dengan sebaik-baiknya
guna kinerja penggunanya dalam suatu organisasi/ instansi. Dalam hal manajemen
informasi perpustakaan yang di dalamnya terdapat pustakawan harus dapat memberikan pelayanan berupa pemberian
informasi yang tepat untuk pengguna yang tepat disaat yang tepat dengan format
yang tepat pula. Pengguna yang merupakan anggota atau bagian dari organisasi /
instansi mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Pada era pengetahuan saat ini pustakawan dalam perpustakaan sebagai
bagian dari agen manajemen informasi harus dapat mengakses informasi sumber
daya informasi dalam berbagai bentuk, dalam disiplin apapun. Pustakawan sebagai
bagian dari agen manajemen informasi harus memiliki kemampuan untuk memberikan
sarana dalam proses pencarian berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Salah satu kinerja pustakawan untuk menyediakan berbagai informasi adalah dengan
adanya penerbitan katalog perpustakaan atau bibliografi, dan itu adalah
merupakan suatu kinerja pustakawan yang menjadi bukti turut sertanya dalam
manajemen informasi. Dengan adanya peran pustakawan dalam manajemen informasi
diharapkan pengguna sebagai anggota atau bagian dari organisasi / instansi
terpenuhi akan kebutuhan informasi mereka yang kemudian mereka olah dengan
pengetahuan mereka yang kemudian menjadi informasi baru yang bernilai guna bagi
kepentingan organisasi / instansi mereka.